Minggu, 03 September 2017

thumbnail

Banyak Kades di Pesawaran Bermobil Baru Setelah Dana Desa Dikucurkan

PESAWARAN (Lampost.co)--Wakil Bupati Pesawaran, Eriawan, mengatakan bahwa kepala Desa (Kades) di Pesawaran menjadi sorotan masyarakat setelah digulir kan program dana desa dari pemerintah pusat.

"Sekarang ini seluruh kepada Desa khususnya di kabupaten Pesawaran menjadi sorotan masyarakat, LSM dan media terkait program dana desa," kata Eriawan,Jumat (25/8/2017).

Dia menjelaskan bahwa dia mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada beberapa kepala desa (kades) memiliki mobil, setelah adanya program dana desa pemerintah pusat.

"Iya mobil yang ada bisa saja dari hasil usaha para kades, tetapi pandangan atau sorotan dari masyarakat berbeda setelah adanya dana desa ini. Beberapa kades memiliki mobil baru, itu namanya penilaian dari masyarakat," jelasnya.

Dengan adanya program dana desa ini, Wakil Bupati minta desa jangan salah mengambil keputusan, khususnya dalam penyerapan dan pengelolaan dana desa sehingga bisa digunakan secara maksimal, mencegah penyele wengan atau tindak pidana korupsi, betul betul digunakan demi kesejahteraan masyarakat.

Dia menjelaskan, dengan adanya sosialisasi TP4D, dari kejaksaan negeri tentang pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Pesawaran diharapkan para kades bisa memengelola dana desa, secara transparan dan sesuai dengan keperuntukannya.

"Setelah adanya sosialisasi dari TP4D diharapkan, kepala desa di Pesawaran tidak bermasalah dalam pengelolaan dana desa, sehingga dana desa bisa digunakan sesuai keperuntukannya, jangan sampai tersangkut masalah hukum," ujar Eriawan.

Sumber: Lampost.co
thumbnail

Pasutri di Rumbia Dirampok, Istri Tewas Ditembak


GUNUNG SUGIH (Lampost.co) -- Nasib nahas dialami oleh sepasang suami istri asal Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, mereka dirampok oleh orang tak dikenal, dan salah satu korban meninggal.
Kapolres Lampung Tengah, Ajun Komisaris Besar Purwanto Puji Sutan mengatakan pasutri tersebut Sri Winarti dan Sudarno, warga kecamatan Rumbia. Sri Winarti meninggal usai ditembak oleh komplotan perampok diduga sebanyak dua orang tersebut, sedangkan Sudarno kini dirawat di Rumah Sakit Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
"Jadi ada perampokan korbannya suami istri pagi ini, kita masih belum identifikasi secara akurat, namun istrinya meninggal usai ditembak, suaminya dirawat," ujarnya kepada Lampost.co, saat dijumpai di Mapolda Lampung, Selasa (29/8/2017).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampost.co dari berbagai sumber, Sri Winarti bekerja sebagai kasir di salah satu perusahaan tapioka di wilayah sekitar TKP. Saat kejadian, Sri Winarti bersama suaminya, Sudarno tengah melintasi TKP mengendarai sepeda motor Yamaha Vega warna hitam dengan membawa uang sekitar Rp76 juta. Tiba-tiba korban dipepet dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor jenis Kawasaki KLX warna hijau.
Kedua pelaku tak hanya memepet, tetapi juga menendang korban hingga terjatuh. Tanpa ampun kedua pelaku melepas tembakan yang mengenai kepala Sri Winarti dan lengan kanan Sudarno. Selanjutnya kedua pelaku membawa kabur uang yang dibawa korban.
Hingga berita diturunkan, polisi masih berjaga dan menyelidiki perampokan ini.

Sumber: lampost.co
thumbnail

Paskibraka di Istana dari Lampung Utara Itu Cuma Disambut Keluarganya


KOTABUMI (Lampost.co)--Putri daerah Kabupaten Lampung Utara telah mengahrumkan nama daerahnya pada tataran nasional sebagai pasukan pengibar bendera dalam formasi delapan di Istana negara pada peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI.

Adalah Halia Nida Niliantara, seorang siswi kelas XI dari SMAN 2 Kotabumi. Meski telah menjadi pahlawan daerah, yang mengaharumkan nama kabupaten terkenal sebagai tanah lado itu. Namun, saat kedatangan ke daerah asalnya, tak ada upacara penyambutan, apalagi arak-arakan. Ia hanya disambut oleh sang kakek, Saleh Ahmad bersama keluarga di kediamannya yang juga tokoh masyarakat dan pelaku perjuangan zaman kemerdekaan lalu.

Walau pun demikian, tak menjadikannya patah arang namun sebagai motivasi diri agar dapat berbuat lebih baik lagi kedepannya. Menurutnya apa yang telah diikutinya selama ini menjadi pengibar sang saka merah putih di Istana Negara merupakan pengalaman tak terlupakan baginya.
Selain menjadi ajang silaturahmi juga bercerita pengalaman dengan pelajar lain yang berasal dari seluruh Indonesia.

"Disitulah saya memperkenalkan potensi-potensi dan budaya yang ada di Lampung, kepada teman-teman yang berasal dari kabupaten lain se-Indonesia,"kata dia menceritakan kisahnya kepada Lampost.co, Jumat (25/8/2017).

Halia berharap apa yang dirasakannya saat ini cukup menjadi pil pembangkit semangat untuk berbuat lebih lagi kedepan bagi dirinya seorang. Tidak terulang pada adiki-adiknya, putra-putri daerah lainnya yanh membawa nama harum daerahnya. Tidak hanya di tingkat provinsi akan tetapi pusat, serta prestasi membanggakan lainnya.

Sang kakek, Saleh Ahmad yang juga Ketua LVRI Lampura mengucapkan selamat datang kepada cucunya Halia, meski dirasa sedikit pilu. Namun ia tetap menyemangati cucunya itu, agar dapat lebih dewasa menghadapi kehidupan. "Ini merupakan suatu kebanggaan buat keluarga terutama masyarakat Lampung Utara, karena ia merupakan satu-satu putri mewakili Lampung untuk pengibaran bendera merah putih,"ujarnya.

Sumber: lampost.co
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts