Jumat, 03 November 2017

thumbnail

Viral, Politikus Golkar Sebut Harga Jengkol DPRD Rp1 Miliar Sambil Tantang Wartawan


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Nama Ketua DPD II Partai Golkar Bandar Lampung Yuhadi kian meroket lantaran ucapannya tentang jengkol anggota DPRD Kota yang diperolehnya pada Pileg 2014 lalu seharga Rp1 miliar seraya menantang wartawan berduel.

Kali ini, kritikan keras dilontarkan Ketua Forum Wartawan Online (Fortaline) Lampung Juniardi kepada wakil rakyat itu. Ia menyayangkan aksi arogan Yuhadi yang mengumpat dan  "menantang" duel wartawan, saat melakukan inspeksi mendadak bersama jajaran Komisi III mengecek langsung dinding beton flyover MBK yang retak.

"Jika benar sikap dan ungkapan itu dilontarkan oknum Ketua Partai Golkar Bandar Lampung, itu hal yang memalukan, arogan dan tidak baik. Apalagi selama ini karier Yuhadi (menanjak) juga banyak dibantu wartawan," tegas Juniardi, Jumat (3/11/2017).

Juniardi mengakui memang kini banyak anggota Dewan yang mentang-mentang.  "Saya tidak menggeneralisasi, tapi saya nilai memang karakter anggota Dewan saat ini cenderung aneh, arogan, dan tak wajar. Itu karena melihat sejumlah karakter wakil rakyat yang belakangan ini berperilaku aneh dan tidak wajar.  Banyak anggota Dewan yang tidak konsentrasi menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat," katanya.

Juniardi menduga arogansi itu muncul lantaran merasa euforia dengan segala kekuasaan yang dimiliki (power syndrome), sehingga anggota DPRD menjadikannya kadang lupa diri serta tanggung jawab yang diembannya dari rakyat. Dan yang lebih parah lagi banyak yang bersikap sedikit arogan. 

"Kalau sikap awas seperti ini tidak dikontrol akan berbahaya buat lembaga dan diri sendiri," ujar dia.
Sementara itu, Yuhadi saat menghubungi salah satu wartawan mempertanyakan kesalahan dari pernyataannya yang menyinggung wartawan. Ia berharap pernyataannya tidak dibesar-besarkan.

"Emang ada buktinya soal ucapan menantang wartawan? Kalau jengkol Rp1 miliar iya. Tolonglah jangan dibesar-besarkan. Saya mau yasinin 40 hari 40 malam kalau masih (berlanjut). Kita lihat nanti hasilnya," tegas dia.

Pemantauan lampost.co Jumat (3/11/2017) siang, Ketua Fraksi Golkar itu tidak menghadiri rapat paripurna di DPRD setempat.

Diketahui pada sidak bersama jajaran Komisi III Kamis (2/11/2017) lalu, Yuhadi sempat menghardik sejumlah wartawan yang meliput sidak dengan kalimat terkesan menantang dan bernada tinggi.

Kemarahan Yuhadi  disebabkan pernyataan yang dimuat di beberapa media terkait kata-kata “besi banci” (besi non-SNI) pada pembangunan  proyek flyover MBK. Yuhadi  mengaku  tidak pernah melontarkan pernyataan  penggunaan besi banci  pada proyek flyover MBK.

“Mahal  jengkol gua ini. Satu miliar lebih gua keluar duit jadi Dewan ini. Berantem  juga gua ini mau. Gua  juga preman,” tegas Yuhadi.

Ia meminta sebelum memberitakan, wartawan  memahami  konteks dan pengetahuan mengenai konstruksi, sehingga apa yang ditulis, dan diangkat di pemberitaan tidak membuatnya malu.

“Namanya besi  ukuran 13 ke atas gak ada  besi  banci (non-SNI) ,  kalau  ukuran 13 ke bawah itu ada. Gini-gini gua mantan kontraktor, malu gua sebagai anggota Dewan,  kalau  komentar besi banci. Mana ada flyover  pakai besi banci,”  kata dia.

Akibat pernyataannya harga jengkol Rp1 miliar dan berantem juga gua mau dari wakil rakyat itu sontak mengundang kritik banyak pihak.

Sumber: Lampost.co

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts